Rabu, 12 Juni 2013

Wisata Kampung Batik Laweyan

Welcome To Sewa Mobil Solo Wisata

Selamat Datang di Website Resmi Sewa Mobil Solo Wisata.

Kami melayani berbagai jasa Transportasi mulai dari Jasa Sewa Rental Mobil, Tour dan Paket Wisata yang dengan harga Terjangkau Kualitas Terbaik dalam setiap Pelayanan.

Hubungi Kontak Kami untuk Informasi lebih lanjut.

 

TITIAN Rent CaR

Jasa Rental Mobil Solo  Terkemuka

Informasi & Reservasi :

Telp.: 0856 2832 874 - 0821 3414 7050 - 0271-7576705

 

Kami Sewa Mobil Solo berhubungan satu sama lain dengan website lain di rental mobil Solo :

Dan Masih Banyak Website-website lainnya…

Jadi ingat jangan sampai salah pilih,Website Kami Memiliki SSL ,Karena kepuasan,kenyamanan dan keamanan anda yang kami utamakan….

 

Berikut Sedikit Tujuan Wisata di Area Sekitar Surakarta

 

CANDI SUKUH – Candi Erotis yang Belum Banyak Diketahui

Tidak seperti Candi Khajuraho di India yang sudah mendunia, Candi Sukuh memang belum banyak diketahui orang.

Jangankan Anda, orang Jogja saja masih banyak yang tidak mengetahui keberadaan candi ini.

Mungkin karena letaknya yang terpencil di lereng Gunung Lawu pada ketinggian lebih dari seribu meter dpl.

Dari Terminal Tirtonadi Solo, Anda bisa naik bis umum jurusan Solo-Tawangmangu dan turun di Karang Pandan, dilanjutkan dengan minibus jurusan Kemuning dan disambung dengan ojek hingga ke kawasan candi.

Bila membawa kendaraan sendiri, disarankan untuk memakai mobil diesel bertenaga 2000 cc atau lebih untuk memudahkan perjalanan melewati beberapa tanjakan curam.

Relief Tanpa Busana dan Patung Tanpa Kepala

Kompleks candi tidak begitu luas, menempati sebidang tanah berundak, gapura utama Sukuh tidak berada tepat ditengah melainkan di sebelah kanan depan.

Sisi kanan dan kiri dihiasi dengan beberapa relief. Sebuah tangga batu yang cukup tinggi membawa YogYES ke lorong gapura yang ternyata dihalangi dengan rantai. Untuk naik ke teras kedua, YogYES harus turun lagi dan berjalan memutar lewat sebelah kanan. Dari teras kedua barulah nampak dengan jelas bentuk relief di sisi gapura ini. Salah satunya adalah gambar seekor burung garuda yang kaki-kakinya mencengkeram seekor naga. Yang mengherankankan adalah adanya relief beberapa sosok manusia dalam keadaan polos, tanpa busana sama sekali! Sesuatu yang cukup mencengangkan jika mengingat budaya timur yang sangat kental dengan norma susila di Indonesia. Ditambah lagi bila mengingat bahwa ini adalah candi, sebuah bangunan yang identik sebagai tempat persembahyangan dan pemujaan dewa. Melongok ke lorong gapura, sesaji bunga dan dupa berada di lantai, dekat sebuah relief lingga dan yoni dalam sebentuk lingkaran rantai.

Mendekat ke candi utama di teras ketiga, berdiri sebuah panggung batu setinggi pinggang orang dewasa di sebelah kirinya. Terdapat menara batu di bagian depan panggung, lagi-lagi berhiaskan relief-relief erotis dari sosok-sosok tanpa busana. Satu sisi menara bergambarkan relief berbentuk tapal kuda dengan dua sosok manusia di dalamnya. Oleh kebanyakan orang, relief ini dipercaya menggambarkan rahim seorang wanita dengan sosok sebelah kiri melambangkan kejahatan dan sosok sebelah kanan melambangkan kebajikan. Sebuah candi perwara berdiri di depan candi utama. Memutar ke arah kanan, berdiri sosok patung (arca Gupala) tanpa kepala. Gupala ini memegang "tombaknya" yang terlalu besar dibanding ukuran tubuhnya, tidak proporsional. Wah!

Misteri Piramida yang Terpotong

Satu lagi yang menarik dari Candi Sukuh adalah arsitekturnya yang berbeda. Jika candi-candi lain dibangun dengan bentuk yang menyimbolkan GunungMeru, maka Candi Sukuh memiliki tampilan yang sangat sederhana dengan bentuk trapesium. Dibangun pada abad XV, beberapa saat sebelum runtuhnya Kerajaan Majapahit, candi ini lebih menyerupai piramida suku bangsa Maya dari Amerika Tengah. Mungkinkah dua suku bangsa berbeda dari dua benua yang berbeda bisa membuat bangunan dengan arsitektur dan desain yang nyaris serupa? Ataukah memang ada pengaruh dari suku Maya dalam pembangunan Candi Sukuh pada masa pemerintahan Raja Brawijaya ini?

Berbagai teori dan dugaan pun bermunculan. Salah satunya menyebutkan bahwa candi ini dibangun pada masa-masa ketika kejayaan Hindu mulai memudar. Sebagai akibatnya, pembangunan Candi Sukuh dibuat dengan konsep kembali ke budaya Megalitikum pra sejarah. Teori lain menyebutkan bahwa bentuk candi ini merupakan bagian dari cerita pencarian tirta amerta (air kehidupan) yang terdapat dalam kitab Adiparwa, yaitu kitab pertamaMahabharata. Sebuah piramida yang puncaknya terpotong melambangkan Gunung Mandaragiri yang puncaknya dipotong dan dipergunakan untuk mengaduk-aduk lautan mencari tirta amerta yang bisa memberikan kehidupan abadi bagi siapapun yang meminumnya.

Berbagai misteri dan pertanyaan memang masih menyelimuti Candi Sukuh. Tak hanya sekedar berjalan-jalan di lereng gunung yang sejuk sambil menikmati arsitektur kuno dari candi terakhir yang dibangun di Pulau Jawa. Berkeliling mencari jejak cerita dan potongan bukti untuk menguak misteri sejarah masa lalu akan menjadi salah satu pengalaman wisata yang menantang dan mengasyikkan.

Jadwal Buka

Senin – Minggu pk 08.00 – 17.00 WIB

Harga Tiket

Pengunjung domestik: Rp 2.500

Pengunjung mancanegara: Rp. 10.000

 

TAWANGMANGU – Menikmati Segarnya Air Terjun Grojogan Sewu di Lereng Gunung Lawu

Meski berada di garis ekuator dengan suhu udara panas dan lembab, Indonesia dianugerahi dengan banyak pegunungan yang menawarkan kesejukan. Salah satunya adalah Tawangmangu, kurang lebih 37 km sebelah timur Solo. Meskipun terletak di lereng gunung, kawasan wisata ini termasuk salah satu yang paling mudah untuk dikunjungi. Angkutan bus umum hampir setiap saat siap mengantar para wisatawan sampai ke terminal utama. Perjalanan darat selama kurang lebih 1,5 jam dari terminal Solo sudah menjadi daya tarik tersendiri. Pemandangan indah areal persawahan di kiri dan kanan jalan siap menyapa begitu memasuki wilayah Karanganyar.

Suasana pagi Tawangmangu sangat indah dan eksotik. Udara dingin khas pegunungan dan kabut dari puncak gunung yang menyelimuti memberikan aura keindahan tersendiri. Berjalan-jalan sambil menikmati indahnya areal persawahan, melihat aktivitas penduduk di pagi hari, ataupun menjelajahi pasar sangat manjur untuk menghilangkan penat dari kesibukan sehari-hari.

Tawangmangu juga populer dengan produksi sayur dan buah-buahan segar. Sawah-sawah yang ditanami sawi, wortel, lobak, strawberry, dan aneka hasil bumi lainnya membentang dimana-mana.

YogYES juga mengunjungi sebuah air terjun setinggi 81 meter yang terletak di kawasan ini.

Grojogan Sewu yang berarti "seribu air terjun", air terjun ini terletak di dalam sebuah kawasan hutan lindung seluas 20 ha. Area wisata ini juga dilengkapi dengan fasilitas flying fox, arung jeram kecil, duta playground dengan pemancingannya, dan arena outbond dengan taman lalu lintas dan kereta pohon. Tak hanya manusia, ribuan kera juga betah berlama-lama di sini.

Mereka berkeliaran dengan bebas tanpa rasa takut pada manusia. Meskipun nampak jinak, namun kita harus tetap waspada karena sewaktu-waktu mereka bisa tiba-tiba mengambil tas ataupun barang bawaan lainnya.

Pedagang makanan dan minuman bertebaran di sekitar air terjun, siap menjadi tempat melepas lelah atau bersantai menikmati udara segar di bawah pepohonan rindang. Makanan yang paling terkenal adalah sate kelinci. Daging kelinci yang sedikit alot namun memiliki serat daging yang lembut dipadu dengan sambal kacang, irisan cabe dan bawang merah, disajikan bersama lontong. Menurut para ahli, selain rendah kolesterol daging kelinci juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Daging kelinci mengandung zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa ini apabila digabungkan dengan senyawa lain seperti omega 3 dan 9 disinyalir bisa untuk menyembuhkan penyakit asma. Berdasarkan pengalaman beberapa orang, daging ini juga berkhasiat menurunkan kadar gula bagi para penderita diabetes, sementara otaknya berkhasiat sebagai penyubur kandungan wanita.

Jadwal Buka

Senin – Minggu pk 08.00 – 16.00 WIB

Idul Fitri pk 06.00 – 18.00 WIB

Harga Tiket

Pengunjung domestik: Rp 18.000

Pengunjung mancanegarak: Rp 18.000

Pelajar: Rp 9.000

 

MUSEUM MANUSIA PURBA SANGIRAN – Perjalanan Menembus Waktu ke Jaman Manusia Purba

Situs Manusia Purba Sangiran terletak 18 km di sebelah utara Solo dengan luas kurang lebih 56 kilometer persegi. Tidak ada yang berbeda ketika memasuki kawasan ini. Rumah-rumah penduduk, sekolah, dan hutan-hutan kecil terlihat sama saja dengan wilayah lainnya.

Baru setelah masuk semakin dalam nampak rumah-rumah penduduk yang juga berfungsi sebagai toko-toko suvenir khas benda peninggalan jaman purba.

Akhirnya sampailah YogYES di Museum Purbakala Sangiran. Museum seluas 1,6 ha ini dibangun menempel pada sebuah bukit dan memutar sampai ke puncaknya. Kita harus berjalan mengitari lereng bukit untuk bisa sampai ke ruang pameran yang pertama. Ruang pameran yang pertama berada di dalam sebuah gua besar yang kemudian dibangun berdinding beton dan berisi gambar-gambar tentang bagaimana bumi terbentuk, fosil gigi dan tengkorak purba, tulang-tulang hewan purba, serta diorama evolusi manusia dan diorama contoh aktifitas manusia purba.

Keluar dari ruang pameran pertama, pengunjung harus mendaki puluhan anak tangga untuk mencapai ruang pameran kedua yang terletak di puncak bukit. Di ruang pameran kedua ini pengunjung bisa melihat berbagai jenis tengkorak manusia purba dari berbagai jaman dan tempat, tulang paha mammoth, tengkorak kerbau purba, berbagai jenis senjata, batu-batu fosil, dan lain sebagainya.

 

Situs Kunci Mempelajari Teori Evolusi Manusia

Situs Manusia Purba Sangiran berawal ketika pada tahun 1930an seorang antropologis Jerman bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald menemukan fosil-fosil manusia purba di Sangiran. Penemuan fosil-fosil dalam penggalian dan penelitian ini menguatkan teori adanya evolusi manusia dari manusia kera hingga menjadi manusia seperti saat ini. Paling tidak ditemukan fosil dari 5 jenis manusia purba yang berbeda. Penemuan ini sangat mencengangkan dan menjadi kunci utama dalam perkembangan teori evolusi manusia. Sangiran menjadi situs yang menyumbangkan hampir 50% dari penemuan fosil manusia pra sejarah di dunia.

Tak hanya manusia dan kehidupan pra sejarah, ditemukan juga fosil makhluk bawah laut sehingga menimbulkan teori bahwa Pulau Jawa terangkat dari dasar laut jutaan tahun yang lalu.

Bahkan pada tahun 1980an, para ilmuwan digemparkan dengan penemuan fosil utuh seekor mammoth dengan tinggi 4 meter. Fosil ini sekarang disimpan di Museum Geologi Bandung.

Karena kontribusi terhadap dunia arkeologi, antropologi, geologi dan ilmu pengetahuan yang begitu besar, UNESCO menetapkan Sangiran sebagai Warisan Kebudayaan Dunia ke 593 pada 5 Desember 1996 di Merida, Meksiko. Kemudian dibangunlah Museum Manusia Purbakala untuk menyimpan dan memamerkan fosil-fosil yang ditemukan.

Puluhan kios berjajar di depan museum, tempat para penduduk setempat menjual suvenir dan cinderamata khas peninggalan pra sejarah, mulai dari benda-benda yang diklaim sebagai tulang dan gigi manusia ataupun hewan purba, patung-patung dari tanah endapan dengan serat daun tumbuhan purba, hingga aneka kalung, gelang dan perhiasan dari batu-batu kali dan kayu fosil.

Terdapat juga gardu pandang dimana kita bisa menikmati pemandangan hampir seluruh area situs Sangiran.

Jadwal Buka

Selasa – Minggu pk 08.00 – 16.00 WIB

Harga Tiket

Pengunjung domestik: Rp. 3.000

Pengunjung mancanegara: Rp. 7.500

 

CANDI CETHO- Mencari Kebeningan Hati di Ketinggian 140 m

Dalam bahasa Jawa, cetho berarti jelas atau jernih. Berada pada ketinggian 1400 meter di lereng Gunung Lawu, Candi Cetho hanya bisa dicapai melalui jalan aspal sempit, menanjak curam dan berkelok-kelok. Rasa was-was dan takut akan terbayar lunas begitu sampai di kompleks candi.

Sejuknya udara pegunungan dan indahnya pemandangan alam akan menjadi teman setia menjelajahi Candi Cetho.

Gapura yang berdiri menjulang dengan anggun di bawah langit akan langsung membawa ingatan kita pada gapura-gapura di Pulau Dewata, Bali. Dua buah patung penjaga yang berbentuk mirip dengan patung pra sejarah berdiri membisu di bawahnya. Kawasan candi ini membentang pada sebuah lahan berundak dan dibangun pada akhir kekuasaan Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Brawijaya V. Di salah satu terasnya terdapat susunan batu dengan pahatan berbentuk matahari yang menggambarkan Surya Majapahit, lambangKerajaan Majapahit. Candi ini pertama kali ditemukan sebagai reruntuhan batu dengan 14 teras berundak. Namun sekarang hanya tertinggal 13 teras, 9 diantaranya telah dipugar.

Sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa, candi ini dihiasi dengan arca phallusyang menjadi symbol Siwa. Terdapat juga patung Brawijaya V serta penasehatnya dan susunan batu berbentuk lingga dan yoni berukuran dua meter. Bangunan utama berbentuk trapesium berada di teras paling atas. Sampai saat ini Candi Cetho masih dipergunakan oleh penduduk sekitar sebagai tempat beribadah. Mereka meletakkan sesajen di arca-arca kemudian naik ke teras tertinggi untuk ritual keagamaan. Harum bunga sesaji dan dupa ditambah dengan kabut yang sering turun menyelimuti area candi memberi kesan mistis.

Dewi Saraswati dari Bali

Kabut yang mulai menyelimuti dan awan tebal yang mulai berarak datang tidak menyurutkan niat YogYES untuk menyambangi Puri Dewi Saraswati di kompleks ini. Keluar dari pintu samping, YogYES naik lebih tinggi lagi ke atas bukit. Nafas terasa nyaris putus akibat mendaki bukit dengan setengah berlari. Sekitar 300 meter kemudian sampailah di puri yang lebih mirip seperti sebuah taman ini. Bangunan utamanya adalah lapangan terbuka berlantai batu. Sebuah kolam dengan patung Dewi Saraswati berdiri anggun di atasnya. Dengan latar belakang pohon-pohon pinus, patung Dewi Ilmu Pengetahuan sumbangan dari Propinsi Bali ini nampak memancarkan aura magis tersendiri. Di sebelah kanannya terdapat sebuah jalan kecil menuju ke Sendang Pundi Sari yang dulunya berfungsi sebagai tempat penyucian diri sebelum sembahyang di candi. Entah hawa apa yang membuat kami merasa betah berlama-lama berada di puri ini. Namun gerimis mulai turun, dan tidak terbayangkan perjalanan turun dalam guyuran air hujan. Kembali dengan setengah berlari kami menuruni bukit. Anehnya, setelah beberapa ratus meter turun, kabut lenyap dan matahari kembali bersinar.

Candi Cetho menjadi tempat yang sempurna bagi para traveler yang mencari kebeningan hati. Menyaksikan penduduk setempat melaksanakan ritual keagamaan di candi ini akan menjadi pengalaman tersendiri.

 

Daftar Hotel Kota Solo

HOTEL TRIHADI

Jl. Monginsidi 97 Solo

Harga kamar / malam:

Rp 55.000 (fan)

Rp 60.000 (fan)

Rp 70.000 (fan)

Rp 95.000 (AC)

Rp 145.000 (AC, TV)

Jika Anda mengunjungi Solo/Surakarta dengan kereta api, Hotel Trihadi menjadi salah satu hotel melati yang layak menjadi pilihan akomodasi. Hotel ini memiliki posisi sangat strategis, yaitu di seberang Stasiun Balapan Solo. Dengan bangunan luas dan jumlah kamar yang cukup banyak, hotel ini cocok untuk rombongan. Berada di tengah kota, Hotel Trihadi juga memiliki akses transportasi yang mudah, mulai dari bus kota, becak, ojek, hingga taksi.

 

HOTEL ATINA

Jl. Setiabudi 43 Solo (belakang Terminal Tirtonadi)

Harga kamar / malam:

Rp 60.000 (fan)

Rp 70.000 (fan, TV)

Rp 125.000 (AC, TV, sarapan)

Rp 150.000 (AC, TV, sarapan)

Rp 250.000 (AC, TV, sarapan, air panas)

Sekilas hotel ini terlihat mungil dengan dominasi warna kuning dan pastel yang menghadirkan kesan ceria dan cozy. Melangkah masuk melalui lobi dan meja resepsionis, Hotel Atina ternyata memiliki bangunan luas memanjang ke belakang dengan taman serta halaman yang luas dan rindang. Halaman ini juga sering difungsikan sebagai tempat parkir bis rombongan wisata. Selain kamar standar, moderate, dan suite, Hotel Atina juga menyewakan homestay dengan 2 atau 3 kamar yang dilengkapi dengan fasilitas air panas.

Semua kamar di Hotel Atina memiliki kamar mandi dalam.

 

HOTEL MAWAR INDAH

Jl. Cinderejo Kidul No.1 Gilingan Banjarsari Solo 57134

Harga kamar / malam:

Rp 65.000 (fan)

Rp 75.000 (fan, TV)

Rp 100.000 (AC, TV)

Rp 100.000 (AC, TV)

Rp 120.000 (AC, TV, air panas)

Rp 150.000 (AC, TV, air panas, ruang duduk)

Hotel Mawar Indah berada di daerah Gilingan, sekitar 5 menit dari Terminal Bus Tirtonadi Solo. Hotel ini memiliki halaman dan tempat parkir luas, lengkap dengan beberapa pohon rindang yang membuat suasana terasa sejuk. Dengan banyaknya jumlah kamar, hotel 2 lantai ini sering menjadi pilihan akomodasi bagi rombongan, antara lain skuad tim sepakbola Persikota Tangerang. Meski disewakan dengan harga murah, kamar-kamar di Hotel Mawar Indah ini nyaman dan luas. Ingin makan namun malas keluar? Coffee Shop dan Restoran juga tersedia untuk menenangkan perut yang lapar atau sekedar sebagai tempat minum kopi sambil bercengkerama bersama rekan/kolega.

 

HOTEL SARANGAN

Jl Brigjen Slamet Riyadi 309 Laweyan Solo

Harga kamar / malam:

Rp 70.000 (kasur busa, fan)

Rp 90.000 (springbed, fan, TV)

Rp 110.000 (springbed, AC, TV)

Rp 140.000 (springbed, AC, TV, shower / bathtub)

Rumah kuno di ruas jalan utama Solo ini disulap menjadi sebuah akomodasi yang nyaman dan murah. Kamar-kamar luas dengan pintu dan jendela kayu tinggi khas tempo dulu ini dilengkapi kamar mandi dalam dan menjanjikan ketenangan istirahat yang jauh dari ramainya lalu lalang jalan raya di depannya. Hotel Sarangan juga dilengkapi dengan sebuah kafe / warung makan prasmanan.

 

HOTEL WIJAYA

Jl. RM Said 268 Serengan Solo

Harga kamar / malam:

Rp 70.000 (kasur busa, fan)

Rp 90.000 (fan, TV)

Rp 110.000 (springbed, AC, TV)

Rp 140.000 (springbed, AC, TV, bathtub)

Hotel Wijaya adalah salah satu alternatif hotel murah yang berlokasi di dekat Taman Balekambang. Dengan halaman luas dan taman hijau, hotel ini terlihat sejuk dan asri. Masing-masing kamar memiliki sebuah taman mini dan tembok yang memisahkannya dari halaman depan, memberikan privacy kepada masing-masing penghuni.

 

HOTEL PUSPITA BARU

Jl. Dr Rajiman 404 Solo

Harga kamar / malam:

Rp 75.000 (twin bed, fan, TV)

Rp 80.000 (springbed, fan, TV)

Hotel dengan bangunan khas rumah tempo doeloe ini terletak di pinggir jalan raya, tepatnya di ruas Jalan Dr Rajiman, tidak jauh dari Kampoeng Batik Laweyan.

Jajaran kamar dengan beranda kecil di depannya terlihat bersahaja, namun sejuk dan resik.

Hotel ini juga dilengkapi dengan fasilitas musholla dan sebuah toko kecil yang menjual minuman dan makanan ringan. Jangan khawatir bila Anda membawa motor/mobil, karena tempat parkir di halaman dalam Hotel Puspita Baru ini dijamin aman.

 

HOTEL TIARA PUSPITA

Jl Dr Radjiman 404 C Penumping Laweyan Solo

Harga kamar / malam:

Rp 75.000 (fan, TV, snack)

Rp 90.000 (fan, TV, snack, shower)

Rp 125.000 (AC, TV, sarapan, shower)

Rp 140.000 (AC, TV, sarapan, shower, kloset duduk)

Rp 165.000 (AC, TV, sarapan, shower, kloset duduk)

Hotel baru dengan bangunan modern minimalis megah ini berada di bawah naungan grup yang sama dengan Hotel Puspita Baru, hanya saja ditangani oleh manajemen yang berbeda. Selain lokasi strategis di pinggir jalan raya 5 menit dari Kampoeng Batik Laweyan, 10 menit dari Solo Grand Mall, dan 15 menit dari Kraton Surakarta, hotel ini juga bersih dan menawarkan fasilitas lengkap AC, TV, dan kamar mandi dalam (shower + kloset duduk) dengan harga yang sangat terjangkau.

 

HOTEL MEKAR SARI

Jl Brigjen Slamet Riyadi 530 Laweyan Solo

Harga kamar / malam:

Rp 75.000 (non-AC)

Rp 135.000 (AC)

Jalan utama Brigjen Slamet Riyadi yang membelah Solo/Surakarta dari barat ke timur dan menjadi salah satu pusat segala aktivitas masyarakat memiliki banyak pilihan hotel murah meriah. Hotel Mekar Sari yang berlokasi tidak jauh dari Solo Square Mall dan Stasiun Kereta Api Purwosari misalnya. Bangunan 2 lantai berbentuk letter U ini terlihat sederhana dengan halaman dan tempat parkir luas. Sebuah pohon mangga besar tumbuh di tengah halaman, menciptakan suasana adem dan rindang. Hotel ini memiliki 7 kamar tidur ber-AC dan 23 kamar tidur ekonomi non-AC, mampu menampung hingga 350 orang. Hotel Mekar Sari juga menyediakan paket tur wisata dan menyewakan bus wisata.

 

HOTEL KOTA

Jl. Slamet Riyadi 125 Solo

Harga kamar / malam:

Rp 88.000 (fan, TV)

Rp 132.000 (AC, TV)Hotel Melati dengan lokasi strategis di pinggir jalan arteri Slamet Riyadi ini memiliki gedung berlantai 2. Mudahnya akses transportasi umum sangat membantu bagi wisatawan yang kebetulan tidak membawa kendaraan sendiri, meski untuk beberapa tujuan seperti Kampung Batik Laweyan atau Solo Grand Mall, Anda harus menempuh rute memutar.

Selain kamar dengan fasilitas standar, Anda juga akan mendapatkan snack berupa roti dan telur.

 

HOTEL MANGKUYUDAN

Jl. KH Samanhudi 84 Laweyan Solo

Harga kamar / malam:

Rp 95.000 (fan)

Rp 145.000 (AC, TV)

Rp 165.000 (AC, TV, air panas)

Berada di tengah kawasan wisata Kampung Batik Laweyan, Hotel Mangkuyudan hadir dengan perpaduan desain bangunan modern dan sentuhan tradisional Solo pada interior dan penataannya.

Hotel 2 lantai yang tepat berada di seberang sebuah sekolah tinggi ekonomi ini terlihat bersih dan tertata rapi.

Memiliki 2 Kamar Ekonomi, 11 Kamar Standard, dan 4 Kamar Eksekutif, Hotel Mangkuyudan tak hanya menjadi favorit wisatawan, namun juga menjadi salah satu pilihan utama tempat menginap para saudagar batik yang sedang memiliki urusan bisnis dengan pengusaha-pengusaha batik Laweyan.

 

Persembahan dari TITIAN Rental Solo,

Satu lagi alternatif pilihan tempat persewaan kendaraan. TITIAN Rent Car menjanjikan harga sewa yang murah dan terjangkau oleh semua kalangan. Dengan beragam pilihan yang berkualitas, TITIAN Rent Car tidak sekedar menjanjikan harga murah namun juga kenyamanan dan keamanan berkendara. Dengan perawatan mesin dan kualitas kendaraan prima, TITIAN Rent Car pantang untuk mengecewakan pelanggan.

TITIAN Rent Car menawarkan harga sewa mobil yang terjangkau yang akan membuat perjalanan wisata anda menjadi lebih murah dan meriah.

Jadi untuk pilihan berkendara yang nyaman untuk anda maupun dompet anda, segera hubungi TITIAN Rent Car Solo. Dijamin wisata anda akan lebih meriah bersama dengan keluarga, teman ataupun sahabat. Hubungi kami lewat telepon, online atau datang langsung ke alamat Kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar